Susahnya Mengatasi Macet di Kota Jakarta!

|
Susahnya mengatasi macet di kota Jakarta! Ya, mungkin itu adalah salah satu kalimat yang akan diutarakan oleh seluruh Gubernur DKI Jakarta yang pernah berniat untuk mengurusnya. Bagi warga Jakarta, tentu saja sudah tidak asing lagi dengan pemandangan kemacetan di seluruh jalan raya, apalagi dengan polusi udaranya.
Kemacetan di Jakarta bahkan kabarnya sudah terdengar sampai ke beberapa Negara tetangga. Apakah itu termasuk hal yang mengagumkan bagi Negara kita? Tentu saja tidak… Macet yang paling parah terjadi di pagi hari dan juga sore atau petang hari. Pihak Pemerintah memang sudah melakukan berbagai cara dan upaya untuk bisa mengatasi kemacetan di kota Metropolitan ini. Pemda juga telah melakukan berbagai upaya dan terobosan-terobosan penting untuk berusaha menyelesaikan permasalahan akut ini. Dan bahkan para pejabat-pejabat baru juga sudah memikirkan terobosan lainnya yang memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk mengatasi kemacetan di ibu kota ini.

Akan tetapi tahukah anda, jikalau berbagai upaya dan terobosan yang telah dilakukan oleh pemerintah tersebut masih tetap saja belum berhasil untuk mengatasi ruwetnya kemacetan di Jakarta?
Misalnya saja yang terjadi pada tahun 2006. Pemerintah DKI Jakarta sudah menerapkan sistem 3 in 1 di beberapa ruas jalan yang sudah menjadi langganan macet. Sistem ini diberlakukan pada ruas-ruas jalan yang selalu ramai, baik pada pagi hari ataupun sore. Sistem 3 on 1 ini bermaksud supaya mobil pribadi yang akan melintas di jalan ini tidak boleh hanya berpenumpang satu atau dua orang saja, tetapi harus lebih dari tiga orang.

Akan tetapi, justru sistem ini membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang kurang mampu, yaitu dengan menjadi joki 3 in 1. Jadi bagi mobil yang akan melintasi jalur 3 in 1, jika kekurangan orang bisa menggunakan jasa joki tersebut. Dan biasanya, jasa penumpang tambahan tersebut akan memperoleh upah sebesar Rp. 15.000 hingga Rp. 20.000 untuk sekali jalan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakara juga telah membangun flyover atau jalan layang, akan tetapi rupanya tetap tidak bisa memecahkan titik kemacetan yang terjadi di beberapa lokasi. Sekarang ini juga kita bisa melihat, flyover ataupun underpass yang dipadati dengan banyak kendaraan.

Gubernur Sutiyoso juga membangun busway TransJakarta. Namun sayangnya, langkah ini juga belum bisa mengatasi kemacetan. Justru banyak kendaraan yang juga menerobos masuk dan melewati jalur khusus busway, sehingga menimbulkan sebuah pemandangan baru, yaitu banyaknya anggota polisi sedang menangkapi kendaraan yang masih saja bandel untuk melanggar aturan dengan melewati jalur bus berbahan bakar gas tersebut.


Diberdayakan oleh Blogger.